Deskripsi Kuliner :
Warung tenda di depan kampus Universitas Padjajaran ini penuh dengan mahasiswa. Memang konsumen utamanya adalah mahasiswa di lokasi setempat. Hal ini menjadikan tempat ini menyajikan hidangan yang sesuai dengan kantong para mahasiswa. Iga bakar yang disajikan di sini cukup sederhana. Bumbu yang digunakan cukup mengena di hati dan lidah. Namun sayang daging iga nya kurang empuk sehingga membuat gigi bekerja ekstra keras. Iga bakar ini disajikan dengan nasi , sambal terasi , dan sup. Sup yang disajikan cukup kaya dengan rasa. Sambal terasinya terasa agak biasa, dan tidak terlalu istimewa. Mungkin dikarenakan minimasi bumbu yang telah dipaskan dengan harga.
Selain iga bakar yang original, terdapat juga menu iga bakar saus singapore. Keseluruhan deskripsinya sama seperti di atas, namun yang membedakan adalah ditambahkannya saus singapore pada iga bakar. Secara anatomis terlihat menambahkan citarasa dari hidangan tersebut, namun setelah dicoba saus singaporenya terasa biasa saja bahkan hampir serasa saus tomat. Keadaan saus terlalu dipaksakan sehingga 'chemistry' dengan daging iga terasa sangat minim.
Selain mencoba hidangan iga bakar, kami mencoba minuman yang biasa ada di warung tenda yaitu es jeruk. Es jeruk yang disajikan cukup segar dengan rasa asam yang kuat membuat tubuh bergetar. Selain itu tidak ada ciri khas lain yang membedakan dengan es jeruk pada umumnya.
Harga : Terjangkau
Iga bakar Rp 17.500,00; Es jeruk Rp 4.000,00
Penilaian : 6 untuk iga bakar dan es jeruk, semuanya masuk kategori MAKJOSS.
Hal ini dikarenakan citarasa yang standard dan tidak ada ciri khas yang istimewa pada setiap sentuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar